YakusaBlog- Sudah lebih satu bulan HMI Cabang Medan mengadakan rapat
atau sidang Konferensi untuk merumuskan langkah-langkah strategis HMI Cabang
Medan pada periode depan. Sebagai organisasi modern dan terorganisir apakah
budaya memperlama rapat sebagai ciri organisasi yang maju? Apakah itu suatu
kebanggaan, kalau di antara kita ada yang menjawab: “Di Cabang saya lebih satu
bulan.” Saya pikir dia harus dibawa ke dokter saraf. Apakah dengan
fenomena-fenomena yang terjadi saat ini suatu kemajuan dalam berorganisasi?
Tidak menutup kemungkinan, masih ada HMI Cabang lain di
luar HMI Cabang Medan yang mengalami kejadian yang sama. Sangat dibutuhkan
perhatian setiap warga HMI, baik individual maupun setiap tingkatan organisasi
HMI.
Konferensi HMI Cabang Medan saat ini, menurut yang saya
amati, telah terlena dengan sesuatu, biasanya teman-teman bilang “itu
dinamika”. Sebenarnya, saya ingin sekali membahas dengan kepala terbuka,
sebetulnya apa yang dimaksud dinamika. Kader-kader sudah pahamlah apa yang
dimaksud dinamika secara teroritis. Tapi, dalam aplikasinya sering tidak
sesuai.
Apakah memecahkan kaca Student Centre HMI Cabang Medan itu dinamika? Jujur, ingin sekali
saya memberi pelajaran pada orang yang menghancurkan jendela kaca student centre. Karena tempat itu adalah
tempat suci bagi saya ketika menngelola Latihan Kader I. Dan di tempat itulah
langkah awal menjadi kader HMI.
Apakah dengan mengulur-ulur waktu yang cukup lama dan
menghabiskan biaya itu yang dikatakan suatu dinamika? Bagaimana dengan
perkaderan kita, yang berjalan secara terus menerus. Baik perkaderan formal dan
informal. Sungguh kita kekurangan kemampuan untuk merumuskan hal-hal yang
strategis untuk HMI Cabang Medan ke depan. Masih banyak yang membawa ego dan
gerbong. Kepentingan kelompok masih di atas kepentingan HMI yang katanya untuk
ummat.
Di bulan suci Ramadhan ini, organisasi-organisasi pemuda
Islam lainnya begitu semangat dalam Fastabiqul
khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan), memperbanyak sedekah, silaturahim,
membaca Al-Qur’an, shalat malam (qiyamullail)
dan ibadah-ibadah lainnya. Ehhhhh....HMI Cabang Medan beserta
Komisariat-komisariatnya sibuk berdebat, menyusun strategi busuk, memanuver ke
mana-mana untuk kepantingan golongan. Ada apa denganmu wahai HMI di Medan?
Belum lagi akhir-akhir ini, ada pihak kepolisian masuk ke
arena Konferensi, mengetahui detail perkembangan Konferensi. Pertanyaannya,
untuk apa ada pihak kepolisian ikut campur tangan? Takut rusuh? Berarti kita
tidak berusaha supaya damai, padahal kita satu organisasi. Berarti ada niat
untuk membuat dinamika yang tidak membangun. Untuk apa slogan “Di HMI kita
berteman lebih dari saudara”? pertanyaan selanjutnya, siapa yang membocorkan
rahasia-rahasia Konferensi, sehingga kepolisian tahu betul calon-calon Ketua Umum,
pimpinan sidang dan yang lainnya? Apakah orang luar, tidak mungkin.
Sampai
Kapan?
Saya ingin bertanya kepada kita semua. Sampai kapan
Konferensi kita ini? Tidakkah ada niat untuk sama-sama memperbaiki kondisi ini.
Bagi team yang merasa sudah menang dan team yang merasa kalah, tunjukkanlah
adab yang baik. Di HMI bukan tempat mencari segalanya. Kalau Anda mencari
sesuatu di HMI, baik keluar sajalah. Di HMI tempat kita mengabdi untuk ummat
dan negara. Jadi tak perlu harus mengejar jabatan. Kalau diamanahkan,
ya...laksanakan amanah sebaik-baiknya.
Sampaikan kapan ini berlanjut? Konferensi kita bukan
mengkrucut pada penyelesaian. Tapi melebar dan menambah masalah-masalah baru,
hingga pihak kepolisian pun sudah mulai ikut campur tangan. Saya yakin, sudah
banyak yang resah dengan keadaan seperti ini. Termasuk saya secara pribadi.
Sebentar lagi kita sudah memasuki satu Syawal,
setelah itu mulai sibuk dengan penerimaan mahasiswa baru dan aktivitas penting
lainnya. Kalau kita masih terlena dengan dinamika yang tidak membangun seperti
ini, tak lama lagi HMI di Medan akan mati. Kalau pun tidak mati, HMI kurang
diminati lagi. Dan akan banyak kader-kader HMI mencari aktivitas di luar HMI,
karena arah HMI sudah tidak jelas lagi akibat tangan-tangan kotor beberapa
pihak.
Saya melihat dengan beberapa kerusuhan yang terjadi,
kader-kader yang menjadi peserta kurang mengedepankan akhlak islami dan
Konstitusi HMI menjadi landasan berorganisasi telah tergantikan oleh
sabda-sabda dari orang tertentu. Jangan bangga menggigit jari sendiri. Di luar
sana masih banyak sesuatu yang harus kita kerjakan berupa amal sholeh untuk
orang-orang yang membutuhkannya.
Jadi,
Bagaimana Solusinya?
Kalau kita mengedepankan kepentingan Ummat dan HMI
daripada kepentingan pribadi dan juga golongan, kita pasti tahu apa solusinya.
Jika kita lebih mengedepankan akhlak dan pikiran terbuka daripada ego, kita
pasti tahu apa solusinya. Jika kita berpedoman pada Konstitusi HMI daripada
sabda-sabda orang tertentu, kita pasti tahu solusinya. Jika kita membangun HMI
akan lebih baik kedepannya, kita pasti tahu solusinya. Jika hati dan pikiran
terbuka kita pasti tahu solusinya.
Jika tidak, ya...Konferensi memang selesai, tapi saya
merasa fesimis kalau ada rahmat dan ridho dari Allah Swt. karena jalannya sudah
salah. Hal ini saya permisalkan dengan, seseorang yang korupsi uang rakyat,
kemudian menyumbangkannya ke masjid dan anak yatim, apakah ibadah itu diterima?
Mudah-mudahan Konferensi HMI Cabang Medan lebih
mengedepankan adab yang baik, untuk kepentingan ummat, berpedoman pada Konstitusi
HMI dalam rapat serta kesepakatan bersama dan fokus pada tujuan HMI. Jikalau
bisa, para calon-calon Ketua Umum mengadakan musyawarah mufakat, kira-kira siapa
yang diamanahkan menjadi Ketua Umum HMI Cabang Medan periode 2017-2018.
Ingat, menjadi Ketua Umum belum tentu ia orang yang
paling tinggi derajatnya di mata ummat dan di hadapan Allah. Orang yang paling
tinggi derajatnya di hadapa Allah adalah orang-orang yang bertakwa. Dan
orang-orang yang baik itu kata Baginda Nabi Muhammad Saw. adalah orang yang
baik bagi orang lain. Jadi apa pun jabatan sosial kita, kaya atau miskin,
cantik atau jelak, tampan atau tidak tampan, pejabat negara atau masyarakat
biasa, perempuan atau laki-laki tidak ada bedanya di hadapan Allah Swt. kecuali
ketakwaan.[]
Penulis: Ibnu Arsib Ritonga
Kader HMI Cabang Medan
____________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlog. Alamat email:yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).
Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog)
No comments:
Post a Comment