Renungan Sejenak Untuk HMI Cabang Medan - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Monday, 19 June 2017

Renungan Sejenak Untuk HMI Cabang Medan


YakusaBlog- Himpunan Mahasiswa Islam, merupakan organisasi dengan membawa nama agama Islam dibelakangnya. Dengan itu jelas diketahui bahwa semua aparat organisasi merupakan mahasiswa Islam. Tujuan organisasi ini jelas sekali, “Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang di Ridhoi Allah Subhanahu Wata’ala”. Dari tujuannya tersebut diharapkan lahir mahasiswa atau calon intelektual bangsa dengan lima kualitas insan cita.

HMI Cabang Medan, adalah salah satu Cabang HMI tertua di luar pulau Jawa yang dipelopori oleh Ayahanda O.K. Rachmat Bakri (mahasiswa FH UISU) dengan beberapa orang temannya. Awalnya HMI Cabang Medan bernama HMI Komisariat Medan yang awalnya didirikan di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) yang dulu bernama PTII pada pertengahan 1952.

HMI Cabang Medan hari ini mempunyai 29 komisariat dan 1 Komisariat Persiapan, Triguna Dharma (TGD) dibawah naungannya. 30 Komisariat merupakan hasil yang sangat memuaskan. Dengan 29 komisariat yang ada tentu kader yang ada di HMI Cabang Medan mencapai ribuan. Hal ini merupakan suatu prestasi yang membanggakan dari HMI itu sendiri. Dengan kader yang mencapai lebih dari ribuan orang maka tentunya eksistensi HMI di Medan tidak perlu dipertanyakan lagi.

Dengan jumlah yang sebanyak itu tentunya akan menjadi ajang kompetensi bagi tiap-tiap kader untuk unjuk  kebolehan yang dimilikinya baik secara pribadi maupun kelompok. Hal ini menjadi suatu hal yang baik karena dengan ketatnya persaingan dikalangan kader HMI akan menjadikan kader-kader HMI belajar lebih keras untuk bisa unjuk kebolehan dikalangannya.

Akan tetapi, persaingan-persaingan antar kader yang diharapkan akan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada di dalam tujuan HMI sendiri (baca : kualitas insan cita) ternyata jauh dari harapan. Tak sedikit dari kader-kader HMI yang bersaing dikalangannya menghalalkan segala cara untuk menunjukkan kebolehan yang ia miliki. Membuat kubu-kubu demi kepentingan segelintir orang dan mengabaikan kepentingan kelompok yaitu HMI sendiri.

HMI yang ada dikalangan masyarakat Indonesia hari ini bukanlah HMI 60 tahun atau 70 tahun yang lalu. Ini salah HMI? Tentulah tidak. HMI selalu mengajarkan kepada tiap kader melalui training-training yang ada di HMI yang baik-baik. Tentu ini salah kader-kader yang mengangkangi hasil yang ia peroleh dari training yang diikutinya. Miris sekali, memang.

Perlu kita pertanyakan hari ini mengapa tiap-tiap keputusan tertinggi HMI ditiap tingkatan mengalami dinamika yang begitu keras. Bisa diterima jika dikatakan “proses” tapi boleh dipertanyakan lagi, proses yang seperti apa? Apakah lempar-lemparan bangku, memecahkan kaca, melempar pimpinan sidang merupakan suatu proses? Jika ia, proses apa? Jika tidak mari merenung sejenak. Bukan hanya lempar-lemparan bangku, dan lain sebagainya tetapi juga mempuat perpecahan antar kader untuk menunjang keberhasilan segelintir elit atau “tuhan” di HMI untuk mencapai tujuannya. Apakah ini HMI kita? Inikah yang dikatakan organisasi perjuangan? Apa yang diperjuangkan? Mari merenung sejenak.

HMI ini sudah tua. HMI sudah berumur 7 dekade. Dengan usianya yang sudah begitu tua, sudah begitu banyak masa yang dilalui, sudah begitu banyak kader yang menjadi tokoh di Negeri ini, sudah begitu banyak dinamika yang dialami. Dengan sedemikian banyak romantisme sejarah yang dilalui apakah pantas HMI mengalami degradasi? Tentu tidak.

Sebagai kader HMI kita harus menjaga HMI kita. Seharusnya kita menjadi pelopor dimasyarakat. Harus ada yang membedakan kita sebagai kader HMI dengan yang lain. Harus ada perbedaan yang signifikan antara kader HMI dengan non HMI. Mengapa? Karena sudah terlalu banyak sejarah yang terukir dengan tinta emas. Dan kita tak pantas mengotori itu dengan tangan kita. Kita harus menambah ukiran tinta emas itu setiap hari, agar HMI tetap menjadi cerminan dari orang lain yang bukan HMI.[]


Penulis: Putri Ria Sari
Kader HMI Cabang Medan

____________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email:yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).

Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog)

No comments:

Post a Comment