Kepada Siapa Kader HMI Menghamba? - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Friday, 26 May 2017

Kepada Siapa Kader HMI Menghamba?


Yakusablog- Tadi siang ketika saya tertidur, saya bermimpi yang berkaitan dengan HMI-lebih tepatnya berkaitan dengan Konferensi HMI Cabang Medan XLIII yang sedang berlangsung. Saya yakin, mimpi itu bukan sekedar bunga tidur. Mimpi itu adalah luapan emosional yang tidak terungkapkan atau tidak terluapkan di alam nyata, kemudian dia (mimpi tersebut) memberontak keluar dari alam bawah sadar: mimpi. Saya juga yakin, itu bukan sekedar mimpi yang harus dilupakan begitu saja. Mimpi itu harus saya seriusin. Harus saya tuliskan. Karena menurut saya, mimipi itu potret kader-kader HMI saat ini-tepatnya potret keadaan psikologis kader-kader HMI Cabang Medan dan tidak menutup kemungkinan kader-kader HMI se-Nusantara.

Bagaimanakah cerita mimpi saya itu? Saya harap anda sabar dulu untuk ingin mengetahuinya. Saya sendiri menunda shalat Dzuhur demi untuk menuliskannya. Saya takut mimpi itu terbayang-bayang dalam shalat. “kan..tidak khusuk sayanya.” Menurut saya, mimpi itu adalah “bisikan” Tuhan lewat alam bawah sadar: mimpi. Kalau saya sadar, pasti saya tidak mampu menangkap bisikan itu. Kalau anda menganggap ini lelucon dan hanya sekedar mimpi, tidak apa-apa. Yang penting ada bisa maksud. Bukankah banyak Nabi dan atau orang-orang mendapat wahyu, hidayah atau petunjuk lewat mimi? Sampai-sampai ada yang mengaku jadi malaikat dan jadi Nabi. Itu memang orang sinting. Tapi, saya tidak mengaku Malaikat, Nabi atau menjadi penyelamat di tengah kronisnya HMI saat ini. Saya hanyalah kader HMI yang biasa-biasa saja. Kalau tidak sesuai, ya...saya kritisi dan kasih saran. Kalau saya salah, Anda jangan membiarkan saya dalam “jurang” kesalahan itu. Iya tooh...!

Bagaimana mimpi saya itu? Baik, karena Anda bertanya terus, saya akan menceritakan atau menjelaskan ceritanya saja tanpa menyebutkan nama orang-orang yang ada dalam mimpi tersebut, walau saya kenal mereka. Mimpi itu kira-kira begini: “Ada satu orang calon Ketua Umum HMI Cabang Medan periode 2017-2018 menghampiri saya dengan wajahnya yang cukup kecewa. Dia kecewa dan kesal karena hasil Rapat Harian Pengurus HMI Komisariat (salah satu HMI Komisariat di HMI Cabang Medan) “dikangkangi” dan tidak dihargai lagi oleh segelintir orang yang bukan lagi berproses sebagai Pengurus Komisariat. Si Kandidat itu cukup kecewa”.

Di dalam mimpi itu, saya langsung tanyakan kepada Pengurus Komisariat yang ia (kandidat Ketua Umum) maksud. “tuhan-tuhan” atau “berhala-berhala” mana yang menurunkan “firman”-nya supaya teman-teman “lari” dari hasil Rapat Harian Pengurus? Kenapa dengan mudahnya teman-teman Pengurus Komisariat “digoyang” oleh tatih-tatihnya “tuhan-tuhan” itu. Kasihkan saya si Zaskia Gotik kepada “tuhan-tuhan” itu supaya dia “mabuk” kena goyang itik.”

Secara organisasi, kepada siapakah Kader Hmi tunduk? Kepada aturan main organisasi tooh. Lantas kenapa “berhala-berhala” itu ditakuti dan mau ikut langsung dengan “firman”-nya? Apakah calon-calon Ketua Umum lebih dahulu bersujud-sembah kepada “tuhan-tuhan” itu, dengan dalih adab berorganisasi? Menurut saya, kalau itu benar-benar  bagian dari adab, ya...sah-sah aja. Tapi kalau tujuan mengharapkan “intervensi” supaya mendapat dukungan, menurutnya yang ditemuinya akan berubah menjadi “tuhan-tuhan” di HMI.
Begitulah kira-kira mimpi saya itu. Tidak terlalu panjang memang. Karena mimpi itulah saya terbangun, kemudian memaksa saya meraih pena dan kertas yang berada di dekat saya. Kiranya Anda maksud dari mimpi itu.

***
Sebagai seorang Kader HMI-yang katanya dekat dengan ummat, anak kandung ummat, dan ummat adalah manifestasi Tuhan di muka bumi ini. Kepada siapakah Kader HMI menghambakan diri? Kepada “tuhan-tuhan” atau “berhala-berhala” yang tiba-tiba turun “gunung” memberikan perintah: “harus begini-harus begitu” dan “harus pilih ini-harus pilih itu”. Atau Kader HMI menghambakan diri kepada yang benar-benar Tuhan, Sang Pencipta Alam Semesta. Yang firman-Nya (tersurat dan tersirat) menjadi pegangan Kader HMI selain adanya otoritas-praktis organisasi lainnya.

Menghambakan diri atau terhambakan kepada “tuhan-tuhan” di HMI dan di luar HMI menjadi penyakit psikologis kader kita sekarang. Lemahnya independensi, lemahnya daya kritis, lemahnya daya analitis, dan ketidak percayaan diri membawa perubahan HMI ke arah yang lebih baik menjadi bagian dari faktor-faktor pengmbaan dan terhambakannya kader-kader oleh “tuhan-tuhan” atau “berhala-berhala” kontemporer.

Perlu kiranya kita ketahui dan pahami secara sadar-seperti kata-kata bijak mengatakan: “Setipa orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya”. Nah, sekarang kita telah menjadi kader dan Pengurus HMI (baik disetiap tingkatan), tentunya ini pun masa kita ber-HMI dan menorehkan sejarah kita. Di HMI tidak ada pertandingan kalah-menang. Di HMI kita belajar supaya tahu salah-benar, supaya tahu mana etis-tidak etis, supaya tahu baik-tidak baik dan supaya tahu arif-tidak arif. Nilai-nilai positifnya kita pegang dan siap diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jangan nanti setelah selesai ber-HMI, baru kita “sibuk turun” ke gelanggang HMI. Walau memang masih ada tanggungjawab historis dan menjaga nama baik organisasi. Akan tetapi, kalau hendak menurunkan “firman”: “harus begini-harus begitu” dan “harus pilih si ini-harus pilih si Anu, karena “kepentingan”. Saya pikir perilaku yang seperti itu (menurunkan “firman”) tidaklah etis dan tidak arif.

Cukuplah ide-ide kontruksi (moril) dan sumbangan materil yang halal tanpa pamrih diberikan kepada HMI. Mengingat itu sebagai bentuk terimakasih kita kepada HMI karena telah memberikan suatu pengalaman yang mengajarkan kita tentang kehidupan.

Untuk seorang kader HMI, garis independensi di HMI sudah jelas dirumuskan. Tinggal kita memahami secara benar dan mangaktivitaskannya dalam kehidupan kader sehari-hari. Cukuplah kita menghamba kepada Sang Khalik, Tuhan yang menciptakan segalanya dan tempat meminta segala sesuatu. Janganlah menduakan-Nya dengan menghambakan diri kepada “tuhan-tuhan” atau “berhala-berhala” kontemporer di HMI dan di luar HMI.
Mudah-mudahan...![]


Kader HMI Cabang Medan

Catatan: Cerita mimpi tersebut, terjadi ketika tertidur di siang hari, Kamis, 25 Mei 2017.

Sumber gambar ilustrasi: http://g01.a.alicdn.com/
____________________________________________________________________________________________________________
*Kirim tulisan teman-teman ke YakusaBlogAlamat email: yakusablog@gmail.com (tulisan dalam file Microsoft Word dengan maksimal 800 kata).


Pesan kami: Perbanyaklah membaca dan menulis. Serta pegang teguhlah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Saw. (YakusaBlog).

No comments:

Post a Comment