YakusaBlog- Dunia literasi tidak bisa dilepaskan dari menulis dan membaca. Dua hal ini merupakan bagian indikator dari kemajuan literasi sebuah bangsa dan atau pun negara. Menulis dan membaca yang kita maksudkan di sini, tanpa bermaksud menyempitkan makna, adalah menulis buku dan membaca buku.
Indonesia, di mana negeri tempat berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang kini berusia 73 tahun, berdasarkan survei yang dilakukan oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan PBB (UNESCO) tahun 2016 mengumumkan bahwa masih rendah literasinya dalam membaca. Indonesia masih berada di peringkat 60 dari 61 negara.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa minat atau budaya membaca rakyat Indonesia masih tergolong rendah. Masih jauh dari negara-negara maju bahkan negara-negara yang ada di Asia.
Selanjutnya, terkait mengenai budaya menulis buku di Indonesia juga sangat rendah dibandingkan banyaknya sarjana atau mahasiswa di Indonesia ini. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Indonesia masih minim untuk menerbitkan buku. Berdasarkan data dari ASEAN Booklk Publishers Association Report 2010, Indonesia hanya menerbitkan buku 24.000+ pada tahun 2009.
Indonesia masih jauh dari China yang menerbitkan buku sebanyak 440 ribu, Amerika Serikat 304.912, masing-masing pada tahun 2013. Indonesia masih jauh dari India yang menerbitkan buku sebanyak 90.000, dan beberapa negara lainnya. Sebagaimana yang dilansir Wikipedia, Indonesia masih berada diperingkat 18.
Nampaknya, menulis dan membaca sangat berkaitan. Minat menulis sangat berdampak baik pada produktifitas menulis, atau sebaliknya. Produktifitas menulis ini akan membuat penerbitan buku di Indonesia bisa meningkat.
Pertanyaannya, apakah penyebab kita masih rendah? Baik itu budaya membaca maupun budaya menulis. Tentu salah satu jawabannya adalah kurangnya penulis di Indonesia ini dibanding banyaknya jumlah populasinya.
Nah, di sini lah letak HMI lewat Kader-kader dan Alumni HMI dapat berperan meningkatkan literasi di Indonesia, baik itu dari segi membaca maupun menulis buku. Terlepas nanti yang ditulis atau yang diterbitkan tidak laris di pasaran, tapi setidaknya Warga HMI sudah dapat mendongkrak literasi membaca dan menulis buku di Indonesia. Bahkan HMI bersama Indonesia dapat mengukir rekor dunia.
Apakah bisa? Pasti bisa jika kita semua benar-benar mau. Budaya kita sudah terbiasa dengan keilmuan pasti dapat merealisasikannya. Terkhususnya mengukir rekor dunia dalam menerbitkan buku. Jangan kita pikirkan apakah buku itu benar-benar berkualitas atau laku di pasaran, yang terpenting kita mendongkrak angka penerbitan buku. Dari sekian banyak yang diterbitkan nanti, dipastikan berkualitas dan ada manfaatnya, sesuai yang ditulis terhadap segmen pembaca.
Sekarang mari kita mengkalkulasikannya. Kita tidak dapat memungkiri bahwa Warga Insan Cita (HMI), baik Kader-kader maupun Alumni HMI, jumlahnya sudah lebih dari 5 juta jiwa, bahkan lebih. Nah, jika setengahnya saja mau menulis, terlepas tulisannya tentang apa (asal yang positif), bentuk tulisannya bagaimana, dan jenis tulisannya ilmiah atau pun non-ilmiah, maka HMI dan Indonesia akan mengalahkan China, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Rusia, Jepang dan negara-negara lainnya.
Jika ini dijadikan sebuah kewajiban setiap Kader dan Alumni HMI, maka kita tidak hanya pandai berslogan meningkatkan budaya literasi. Jika alasannya tidak ada biaya menerbitkan buku, sebenarnya itu bukan alasan. Banyak penerbit di Indonesia ini yang menawarkan paket murah penerbit yang lengkap dengan pendaftarannya ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sehingga buku ber-International Standard Book Number).
Di sini HMI berperan nyata jika berhasil menerbitkan buku walau hanya setengahnya saja. HMI akan mencatat rekornya di Indonesia dan dunia. Jelas bahwa HMI berkontribusi nyata dalam peningkatan literasi di Indonesia. Dengan sendirinya pun, budaya menulis dan membaca pasti naik. Ini lah baru benar bahwa HMI peduli pada litetasi. Bukan hanya sekedar slogan dan program seremonial belaka. Serta bukan hanya sekedar bahan keluhan kajian di forum-forum HMI.
Akhir kata,mungkin tulisan ini mengandung unsur fiksi yang mengandung imajinasi. Dengan imajinasi ini, maka kita Warga Insan Cita (HMI) dapat mengukir rekor dunia sepanjang masa dengan menerbitkan buku 2,5 juta lebih dengan judul yang berbeda. Sungguh luar biasa.
Mudah-mudahan suatu saat ini terjadi dengan kebersamaan dan kesolidan. Amiin!
Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa)
Do you realize there is a 12 word phrase you can communicate to your partner... that will trigger intense emotions of love and impulsive appeal for you deep inside his heart?
ReplyDeleteBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, idolize and look after you with his entire heart...
12 Words Who Trigger A Man's Love Instinct
This instinct is so built-in to a man's genetics that it will make him try harder than ever before to make your relationship as strong as it can be.
Matter-of-fact, triggering this powerful instinct is absolutely important to having the best possible relationship with your man that once you send your man a "Secret Signal"...
...You'll immediately notice him expose his mind and soul to you in a way he never experienced before and he will see you as the only woman in the galaxy who has ever truly interested him.
ReplyDeleteJACKPOT yang besar hanya di AJOQQ :D
WA : +855969190856
https://saglamproxy.com
ReplyDeletemetin2 proxy
proxy satın al
knight online proxy
mobil proxy satın al
05KXF1