Surat Yunda Untuk Kanda yang Mudik - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday, 1 June 2019

Surat Yunda Untuk Kanda yang Mudik

YakusaBlog- Sebentar lagi Puasa Ramadhan akan usai Kanda. Kamu pun mudik ke kampung halaman, bertemu keluarga untuk menyambut hari kemenangan. Bermaaf-maafan, bersimpuh sujud di kaki Orangtua tersayang, mencium tangan mereka yang mulai layu, mencium wajah mereka yang mulai bergaris. Jangan lupa salamku pada mereka yang telah melahirkan dan merawat orang yang kukagumi sekaligus kusayangi, yaitu kamu Kanda.
Di sini, aku terus mengingatmu, mengingat aktivitas-aktivitas kita selama berhimpunan kurun waktu setahun ini, bahkan dua atau tiga tahun yang lalu. Mengingat dinamika-dinamika yang kadang membuat kita geram, lelah, capek yang bercampur senang dan bahagia. Seperti yang kamu katakan sebelumnya.



Saat kamu mengucapkan kata berpisah untuk sementara waktu, aku terus merenungkan dan mengingat apa-apa yang kita lewati bersama teman-teman kita di Himpunan ini. Aku senyum-senyum sendiri mengingat tingkah lakumu yang lucu, serius, mimik wajahmu yang letih berpikir dan aku rindu celotehan-celotehan ilmu pengetahuanmu. Tentunya juga bersama teman-teman kita. Teman-teman yang menghiasi nostalgia kita bersama, di Himpunan ini.
Aku juga ingat aktivitas-aktivitas kita selama bulan suci ini. Kita sahur bersama teman-teman, Bukber, bersilaturahmi ke tempat alumni, mengadakan pesantren kilat yang tak sempat kamu sebutkan sebelumnya, dan juga berbagai macam kegiatan yang mengasah spiritual, emosional dan intelektual kita.
Sebagai seorang kader yang terus berproses aku tidak lupa apa yang telah kita dapatkan, tidak lupa mengucapkan syukur sedalam-dalamnya dengan apa yang kita terima dari Himpunan ini. Pengalaman dari organisasi yang kita cintai ini mengajarkan kita banyak hal. Memahami berbagai macam pola pikir dan pola laku kader-kader, de el el lah pokoknya, kanda.
Nah, tibalah saatnya kamu mudik. Pulang ke kampung halaman yang kamu rindukan. Sebagaimana aku merindukanmu saat ini, semenjak kepergianmu yang sementara waktu. Walau sementara, entah mengapa aku merasa itu sangat lama.
Kanda, aku tidak dapat menahanmu, tapi ijinkanlah hatiku ikut bersamamu. Bertemu dengan keluarga yang kamu sayangi, pastinya aku juga menyayanginya. Sampaikanlah salamku pada mereka bahwa aku juga ingin bertemu mereka yang melahirkan dan merawatmu sejak kecil, hingga aku melihat betapa berhasilnya mereka merawatmu menjadi sosok yang melengkapi hidupku.
Aku juga tidak bisa menahanmu untuk tidak mudik, tapi ijinkanlah do’aku terus menyertaimu sepanjang jalan hingga selamat sampai tujuan. Semoga do’aku ini didengar oleh Sang Penyelamat yang mempertemukan kita di Himpunan ini.
Kanda, keselamatanmu di jalan adalah harta termewah bagiku saat ini. berhati-hati lah di jalan. Arus mudik begitu padat, dan memang begitulah setiap tahunnya. Masyarakat kita sudah sangat susah untuk merubah budaya mudik ini.
Pasti jalan begitu macet, tapi rinduku tidak akan pernah semacet arus mudik. Ingatlah, berita keselamatan dan sampainya kamu dirumuhmu adalah berita terbaik bagiku dibanding berita-berita apa pun. Kanda, jangan lupa kirimlah pesan jika sudah sampai tujuan.
Walau kanda mudik, aku pastikan hubungan kita tidak akan tercabik-cabik. Tidak lekang oleh waktu dan jarak. Biar lah debur rindu terus bersuara seperti debur ombak menyentuh karang. Walau matahari nantinya terik, hubungan kita pasti tetap sejuk. Walau malam nantinya dingin, hubungan kita tetap terselimuti.
Kamu titipkan Himpunan itu padaku, supaya aku menjaganya dari tangan-tangan kotor, Insya Allah akan kujaga dengan semampuku. Dengan bekal idealisme dan semangat perjuangan yang kamu tanamkan, mudah-mudahan menjadi modal perjuangan.
Kanda yang mudik, hati-hati lah dari jalan yang garang.
Kanda yang mudik, tetaplah berjuang.
Kanda yang mudik, selamat bertemu keluarga tersayang.
Kanda yang mudik, janganlah terlambat pulang.
Kanda yang mudik, aku sangat sayang.[]

Penulis: Ibnu Arsib (Bukan siapa-siapa, hanya manusia biasa).


Sbr.gbr: https://insta-stalker.com/
Ket.gbr: Ilustration

No comments:

Post a Comment