Seonggok Rindu
Sunyi
tengah malam
Membisik,
Merayap, kerongga kehidupan
Derap jantung mencemburu
Seakan enggan untuk bertemu
Bukan. Ini bukan rindu!
Rintik mulai terjun
Hendak menghempas cipta bahagia
Yang kadung tergadai ketamakan\
Angin menyapa kesedihan,
kesedihan
merangkul kesepian,
Kesepian cinta kesendirian.
Hinggap pada dahan rapuh
Lalu lenyap.
Ajaib
bukan ??
Sini, luang sejenak brsamaku.
Mengatupkan harap.
Menggamit, sejumput tawa bahagia
Selaksa hadir alam surgawi
Tertengadah sampai
Heningnya cipta
Berakhirlah semua.
Tanpa
sisa
Alam baqa.[]
Sebuah Nama
Langit
petang bermuram durja
Sibakkan jutaan makna
Bintang gemintang kobarkan pesona
Tapi cukup!
Tataplah aku sahaja
Terus, hingga
Petang beranjak temaram
Menyembilu sendu
Ah naas, semilir menggodaku menjerembabkan jiwa
dan sukma
Dalam arus tanpa muara
Jangan lupakan aku, pintanya
Cukup kau tanjung pelabuhanku
Sebilah nama yang rajin kurapal
Saat gelisah menggebu, berkobar
Buatmu.
Gelora menggenap, ketika
Sekelebat bayangmu
Hadir dipelupuk mataku
Membuai, mendesir...
Terpakukan
Diam disitu.[]
Penulis: Ainun (Mahasiswa STIT-UW Jombang)
Ket.gbr: Ilustration
No comments:
Post a Comment