YakusaBlog-Kohati
adalah singkatan dari Korps HMI-Wati. Kamu tahu pasti, tujuanku adalah agar
terbinanya Muslimah berkualitas Insan Cita. Aku berdiri sering dihubungkan
persaingan dengan Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia). Sebagai mana HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam) bersaing keras dengan CGMI (Central Gerakan Mahasiswa
Indonesia).
Membahas
tentang kondisiku waktu itu sangat menarik, tapi kali ini kisahnya tidak sempat
kuketik. Dalam tulisan-tulisan yang lain Kamu pasti menemukanku, semudah Kamu
menemukan Kohati di kampusmu. Jika belum ada, artinya Kamu (muslimah) harus
bergerak. Bergerak membentuk HMI dan Kohati di kampusmu.
Gerakanku
tidak jauh dari tujuan HMI, hanya saja aku memfokuskan pada mahasiswa muslimah
yang bergabung dengan HMI. Sehingga aku disebut sebagai salah satu badan khusus
HMI.
Aku
berfungsi sebagai Bidang Pemberdayaan Perempuan, walau aku tidak sehebat anak
perempuan Rasululllah Saw. Siti Fatimah. Aku juga berfungsi sebagai organisasi
mahasiswi, yang terus membina diri menjadi muslimah yang islami.
Aku
berperan sebagai pembina dan pendidik HMI-Wati untuk menegakkan dan
mengembangkan nilai-nilai ke-Islam-an dan nilai-nilai ke-Indonesia-an. Aku sangat
cinta pada agamaku dan sangat cinta pada negara Indonesia ini.
Panggil
aku Kohati, yang siap ditempah dan ditempatkan sebagai ujung tombak untuk
mengantisipasi dan menjawab permasalahan-permasalahan mahasiswi khususnya dan
perempuan pada umumnya. Siap menjadi perempuan yang kelak menjadi seorang ibu.
Seorang ibu yang membina anak-anak untuk generasi emas bagi agama dan negara.
Panggillah
aku Kohati, yang menjadi wadah dan pemacu perempuan-perempuan yang islami.
Menjadi ruang gerak muslimah-muslimah muda yang berpotensi secara kualitas
dalam masyarakat. Karena perempuan itu bukan hanya di dapur, tapi juga bisa di
kantor.
Aku
adalah Kohati, yang siap mengikis kesenjangan antara laki-laki dan perempuan
dalam hal ideologi, politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Aku juga
ingin seperti muslimah-muslimah yang membantu dakwah Rasulullah Saw. Walau itu
kulakukan dalam organisasi. Hanya waktu dan tokoh-tokohnya saja yang berbeda.
Kepentingannya tetap untuk keadilan.
Gerakan
yang kulakukan adalah gerakan yang sadar dengan penuh rasa sabar. Kalimat
takbir selalu terucap dan bergetar. Gerakan yang kubangun adalah gerakan yang
mempunyai landasan. Gerakan yang proaktif dalam merespon permasalahan HMI-Wati
khususnya, dan seluruh perempuan pada umumnya, untuk menuju terciptanya
masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Swt.
Wacana
gerakanku adalah gerakan Keislaman, Keindonesiaan, Keintelektualan dan
Keperempuanan. Dalam hal ini semuanya, tidak ada bedanya dengan laki-laki.
Allah Swt. tidak pernah mendiskriminasinya. Menjadi ahli agama tidak harus
miliknya laki-laki. Menjadi orang pintar
tidak harus miliknya laki-laki. Allah Swt. adil, Ia sudah memberikan syarat
beserta batasan-batasannya.
Donwload: PDF Secangkir Kopi Tentang Semangat Ber-HMI
Donwload: PDF Secangkir Kopi Tentang Semangat Ber-HMI
Perempuan
juga adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki manfaat bagi semesta alam.
Sifatnya sebagai seorang ibu dapat mewujudkan kedamaian karena penuh kasih dan
sayang. Bukankah Allah Swt. dan Rasul-Nya telah mengangkat derajatnya
perempuan?
Panggillah
aku Kohati, yang berusaha membina diri menjadi muslimah yang islami. Berbuat
kebaikan pada diri sendiri dan orang lain. Berusaha menjadi putri yang islami
yang lahir dari dalam hati. Bukan karena trendy,
apalagi karena materi.[]
Penulis: Ibnu Arsib
Instruktur HMI Cabang Medan
Sbr.gbr: Fb Nur Sajidah
No comments:
Post a Comment