Buku: NDP HMI; Teks, Interpretasi, dan Kontekstualisasi

YakusaBlog- Dalam teks Latar Belakang Perumusan NDP HMI, yang ditulis langsung oleh Nurcholish Madjid (Cak Nur), mengatakan bahwa mungkin dapat diubah dalam arti dikembangkan. Lebih lanjut Cak Nur mengatakan, “ Pengembangan adalah tugas/pikiran yang sah dari adik-adik HMI. Maka dari itu saya persilahkan, kalau misalnya memang ada yang ingin menggarap bidang ini (NDP-Pen).”

Kalimat-kalimat itu, yang langsung dikatakan perumus Nilai-Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (NDP HMI) menjadi sinyal yang ditangkap oleh Azhari Akmal Tarigan. Seorang Kader HMI yang berasal dari HMI Cabang Medan (sekarang menjadi Alumni HMI), dan sekarang sebagai Pembicara NDP HMI tingkat Nasional. Ia menyampaikan NDP HMI disetiap jenjang Training HMI.

Baca juga: Profil Singkat Azhari Akmal Tarigan: Pembicara NDP HMI

Ia (Akmal) tidak hanya membuktikan di dalam ceramahnya secara retorik, tapi membuktikannya lewat menulis buku yang membahas tenang NDP HMI. Sinyal yang diberikan Cak Nur tersebut, dibuktikannya dengan mengembangkan pembahasan-pembahasan yang ada dalam NDP HMI. Pengembangan-pengembangan yang dilakukan Akmal tanpa merubah nilai-nilai yang ada dalam NDP HMI.

Sebagai seorang Pembicara (Penceramah) NDP, ia menerbitkan buku pertama yang membahas terkait NDP HMI pada tahun 2003 dengan judul Islam Universal. Seperti yang dikatakannya, setelah buku tersebut beredar dikalangan kader-kader HMI, Akmal menerima banyak respons dan kritikan dari para pembaca. Dari kritikan tersebut, Ia melakukan penataan ulang struktur buku. Setelah selesai menata kembali buku tersebut, kemudian diterbitkan lebih luas pada tahun 2007, dengan judul yang berbeda atau mengalami perubahan judul menjadi Islam Mazhab HMI: Tafsir Tema Besar Nilai-Nilai Dasar Perjuangan. Buku kedua ini sangat terkenal bahkan kontroversial juga dikalangan kader-kader HMI se-Indonesia, bahkan khalayak ramai.

Setelah kurang lima belas tahun sejak terbitnya Islam Universal dan Islam Mazhab HMI, Azhari Akmal Tarigan merevisi kembali bukunya dan ini merupakan buku ketiganya dalam bentuk revisi yang terbit bulan Maret 2018, dengan judul Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI; Teks, Interpretasi dan Kontekstualisasi. Buku in terasa lebih nikmat dari buku-buku yang sebelumnya.

Banyak sekali hal-hal yang berbeda dalam pembahasannya dibanding dengan pembahasan-pembahasan buku sebelumnya. Seperti yang dikatakan Akmal dalam Prakata Edisi Revisi, pada terbitan yang baru dilampirkan teks NDP HMI terbitan 1971 oleh PB HMI. Teks NDP ini dicantumkan agar terlebih dahulu kita membaca Teks NDP HMI, dan ini bagian pertama isi buku. Setelah membaca bagain pertama buku (Teks Asli NDP HMI), barulah dilanjutkan pada bagian kedua, yaitu membaca  syarah (penjelasan) atau interpretasi dan kontekstualisasi. Artinya, buku ini terdiri dari dua bagian.

Buku ini menjadi nikmat untuk dibaca, karena dalam memberikan ulasan-ulasan pada bagian kedua menjelaskan kata kunci dan gagasan dasar pada setiap bab NDP sehingga dapat untuk dielaborasi. Tidak akui memang, tidak mudah menangkap pesan-pesan dasar dari NDP HMI, maka dibutuhkan keseriusan dan ketenangan batin untuk merenungkan gagasan besarnya.

Kemudian, buku ini  terasa sedap untuk dibaca karena hampir pada setiap bab ada penambahan yang signifikan. Di dalam buku ini dilengkapi juga dengan menuliskan hasil wawancara Nurcholish Madjid pada tahun 1985. Lewat wawacara tersebut kita mengetahui pokok-pokok pikiran penulisnya dalam merumuskan NDP HMI. Hasil wawancara ini dicantumkan pada akhir buku sebagai epilog.

Lewat buku ini, kita akan lebih mudah memehami mutiara-mutiara yang terkandung dalam NDP HMI. Dengan membaca buku ini, kita diajak untuk terus “menyelam” dalam dunia keilmuan yang luas. Buku ini juga menjadi syarah-syarah NDP HMI yang disusun oleh Cak Nur yang bersumber (diderivasi) dari Al-Qur’an dan Hadits.

Akmal mengatakan bahwa, NDP HMI adalah ibarat kitab matan. Kitab yang sarat makna sehingga tidak mudah dipahami. Untuk itu dibutuhkan kitab syarah atau kitab yang menjelaskan kandungan dalam kitab matan tersebut. Artinya, Teks NDP HMI menjadi kitab matan dan buku ini menjadi kitab syarah-nya.

Untuk memahami NDP HMI, Akmal berpendapat bahwa kita memerlukan penguasaan filsafat dan logika berpikir. Sangat dibutuhkan kekayaan dan pengetahuan pemahaman Islam agar lebih mudah mencernanya. Filsafat sangat penting karena di dalam NDP kita diajak berpikir secara radikal atau mendalam sampai ke akar-akarnya. Hal yang sangat menarik pula, ia mengatakan bahwa, kader yang tidak terbiasa berpikir abstrak, dipastikan kesulitan memahami NDP. Mempelajari NDP akan lebih mudah apabila aspek  sejarah perumusan NDP itu dipahami dengan baik.

Mengingat kuatnya relevansi NDP dengan kondisi kekinian kita, penggalian, pengkajian, dan pendalam NDP menjadi keniscayaan, terkhususnya bagi kadar-kader HMI. Lewat mempelajari NDP, akan terbentuk kader-kader HMI yang terpelajar sekaligus bermoral. Dalam rangka demikian, buku ini menjadi upaya serius untuk lebih mempermudah mempelajari NDP HMI. Buku ini meruntuhkan pandangan-pandangan yang mengatakan bahwa NDP itu sulit, berat, dan hanya orang tertentu yang mampu memahaminya. Lewat buku ini, legenda atau mitos dikalangan HMI bahwa mempelajari NDP HMI menyeramkan dapat diruntuhkan. Karena anggapan-anggapan seperti itu malah menjadikan kader-kader HM malas mengkajinya, Alhamdulillah dengan membaca buku ini kita lepas dari mitos-mitos tersebut.[]

Judul           : NDP HMI; Teks, Interpretasi dan Kontekstualisasi

Penulis        : Azhari Akmal Tarigan

Penerbit      : Simbiosa Rekatama Media

Kota terbit   : Jl. Ibu Inggit Garnasih No. 31 Bandung 40252

Tahun terbit : Cetakan pertama,  Maret 2018

ISBN           : 978-602-7973-62-6

Resensator  : Ibnu Arsib

Sumber gbr : Nur Sajidah (Facebook)