YakusaBlog- Dalam rangka menyambut Milad Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
yang
ke-71 tahun (5 Februari 1947 – 5 Februari 2018)
ini begitu banyak ucapan dan doa dari setiap
kader HMI. Ayahanda Lafran Pane, pendiri HMI mendirikan HMI tidak lain
tidak bukan untuk meretas kejahiliaan ummat dan bangsa masa lampau dengan
harapan HMI dapat menghantarkan kader
paham akan tugasnya sebagai Khalifah fil
ard. HMI menanamkan
lima kualitas insan cita dan nafas
keislaman dan keindonesiaan lewat Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI (NDP HMI) pada setiap
darah perjuangan kader HMI. Sudah seharusnya kita berterimakasih kepada
ayahanda Lafran
Pane yang telah bersusah payah menggagas dan mempertahankan HMI di awal-awal berdiri hingga kita dapat menikmatinya
sekarang.
Dan doa akan selalu kita hadiahkan untuk kebahagiaan dan ketenangan beliau di pangkuan Rabbnya.
Sebagai
kader HMI, saya merasa
ada
kebanggaan tersendiri melihat eksistensi HMI hingga setua ini. Secara history
HMI, setelah
berdiri sudah banyak
berkontribusi terhadap ummat dan bangsa tanpa meminta balas jasa. Dengan semangat perjuangan
keummatan dan kebangsaan selalu selaras dengan tuntutan dan kebutuhan zaman. Ini membuktikan bahwa pergerakan semangat
HMI selalu dibutuhkan dan tidak pernah luntur. Yang selalu menjadi garda
terdepan dalam menghadapi masalah yang terjadi dalam tiap problem keummatan dan
kebangsaan.
Jika
Agun Gunanjar mengatakan bahwa Pancasila adalah rumah bersama saya juga ingin
menyebut HMI adalah rumah bersama kita. Untuk hati yang telah menghijau jiwa dan yang telah menghitam, segala asa senantiasa terpatri dalam
jiwa kita bersama selaku kader ummat kader bangsa. Bukan dalam NKRI saja kita
menemukan perbedaan
sesama warga Negara Indonesia, namun di HMI juga begitu. Walau begitu banyak
perbedaan diantara kita baik dalam perbedaan pandangan, budaya, suku dan
lainnya tetap kita satu rasa satu cinta untuk merawat Himpunan ini.
HMI
seperti bunga desa yang senantiasa harum merekah menjadi perbincangan publik. Baik itu dalam kemajuan dan kemunduran
HMI. Mungkin kemajuan HMI adalah ketika masih eksis sampai peradaban ini. Namun
eksis yang bagaimana? Bang Muhammad Ilyas mengatakan bahwa tradisi kader
intelektual zaman old adalah membaca,
menulis, diskusi, aksi. Namun jika dilihat secara kesat mata bahwa tradisi
budaya intelektual
kader zaman old itu sudah hampir
punah di era zaman now.
Bagaimana kita mampu menerapkan esensi lima kualitas insan cita jika kita tak
mampu menerapkan lima point
tersebut. Bagaimana kita sampai kepada esensi masyarakat cita jika kita tak
sampai kepada lima poin kulitas insan cita tersebut. Sebagaimana bang Said
Muniruddin penulis buku Bintang Arasy
menyatakan bahwa,
“Esensi insan cita adalah untuk
menuju masyarakat cita dan untuk menggapai ridho Allah Swt.”
Pada
edisi Milad kali ini, HMI
juga sedang lagi hendak melaksanakan kongres yang ke XXX di Ambon. Doa dan
harapan kami selaku keluarga Hijau-Hitam sudah pasti ada. Semoga pemimpin
kami nantinya mampu meneladani kebaikan yang ada pada sang pendiri Himpunan
tercinta ini, Pahlawan Nasional
Republik Indonesia Lafran Pane. Begitu banyak sifat almarhum yang
patut kita teladani salah satunya adalah kerendahan hatinya, semangat juangnya
yang begitu revolusioner, dan rela berkorban.
Kami
tidak butuh janji-janji manis visi dan misi abang-abang dan kakak-kakak
sekalian. Karena setiap kader HMI kami rasa sudah jago-jago literasinya. Kami
membutuhkan pemimpin yang mampu mengembalikan kejayaan HMI dengan menghapus
kemunduran-kemunduran HMI yang kita
hadapi masa kini. Sudah seharusnya revitalisasi independensi HMI, lima kualitas insane
cita dan nafas NDP mendarah daging pada pemimpin kami.
Baca juga: Menjaga dan Merawat Independensi HMI
Akhir
kata, saya ucapkan
selamat milad HMI yang ke 71 semoga HMI kedepannya selalu eksis sampai akhir peradaban
dan semoga ketua Umum PB HMI beserta ketua Kohati PB HMI yang terpilih nantinya di Kongres HMI XXX di Ambon dapat
mengembalikan kejayaan HMI. Alfatiha...untuk Pahlawan Nasional pendiri HMI ayahanda Lafran Pane.[]
Penulis: Nur
Sajidah
Kader HMI Cabang
Medan, Komisariat FEBI UINSU.
No comments:
Post a Comment