YakusaBlog- Perdebatan antara
bumi bulat dan bumi datar tentunya sudah cukup lama. Akan tetapi, di abad-21
ini (zaman now) perdebatan itu pun masih hangat dibicarakan. Penganut bumi
bulat dan penganut bumi datar tentunya tidak pernah bertemu. Masing-masing
mempertahankan pendapatnya.
Penganut bumi
bulat referensi utamanya adalah hasil-hasil gambar imajinasi dari NASA, Amerika
Serikat. Sejarah bumi bulat tentu dihubungkan dengan penemuan Galileo Galilei
yang mengakibatkan dia hukum. Banyak pendapat yang mengatakan dia dihukum
karena ketakutan para pihak gereja yang meyakini bumi datar, demikian pendapat
yang meyakini bumi bulat. Sedangkan, penganut bumi datar mengatakan bahwa
Galileo dihukum mati karena tidak dapat membuktikan teorinya dan kasus maker. Saya
tidak tahu mana yang benar di antara keduanya.
Doktrin bumi
bulat telah diyakini hingga saat ini selama kurang lebih 370 tahun. Padahal sebelumnya,
manusia meyakini bahwa bumi itu datar. Mayoritas masyarakat sekarang pun
meyakini bumi itu bulat, karena telah terdoktrin oleh gambar-gambar imajinasi
dari NASA, wadah atau organisasi yang dibentuk di Amerika Serikat.
Bagi penulis,
teori bumi bulat adalah teori yang sangat mengacaukan atau tidak benar. Alasan pertamanya
adalah jika bumi bulat, mengapa NASA memakai cara penghitungan perputaran bulan
dan matahari yang dipakai dalam oleh teori bumi datar.
Selanjutnya,
sebagai seorang yang mempunyai keyakinan (beragama) Islam, dapat kita ketahui
bahwa bumi itu bukan bulat, tapi datar. Hal demikian disebutkan di dalam Al-Qur’an
surah Al-Ghasyiyah ayat 20: “Dan bumi bagaimana ia dihamparkan”,
Menurut Kitab
Tafsir Jalalain, kitab yang lebih tua dari bukunya Galileo. Karena penyusun
tafsir tersebut yang terdiri dari dua orang, yaitu Imam Jalalud-din Al-Mahalliy
(lahir abad ke-14 M dan wafat abad ke-15) dan Imam Jalalud-din As-Suyuthi
(lahir abad ke 15 dan wafat abad ke 16), sedangkan Galileo lahir abad ke 16 dan
wafat abad ke 17. Di dalam tafsir tersebut menyebutkan bahwa bumi itu datar.
Dalam tafsir
tersebut dikatakan: “Firman Allah: Suthihat, jelas menunjukkan bahwa
bumi itu rata bentuknya. Pendapat inilah yang dianut oleh ulama syara’. Jadi bentuk
bumi bukanlah bulat seperti bola sebagaimana yang dikatakan oleh para ahli ilmu
konstruksi.”
Lewat penjelasan
Al-Qur’an yang ditafsirkan oleh kedua imam tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa bumi itu datar. Sebagai seorang yang beragama, tentunya kita lebih
meyakini apa yang dikatakan Al-Qur’an. Terkait masalah bumi bulat yang diyakini
NASA dan masyarakat luas, hal itu belum fakta, tapi masih pendapat. Dan gambar-gambar
yang dipertontonkan NASA adalah gambar hasil imajinasi dari NASA.[]
Penulis: Noname
Apalah arti sebuah nama, Jika tanpa karya.
Ket.gbr: Gambar bumi datar
No comments:
Post a Comment