YakusaBlog- Diawali dengan kebutuhan bersama
untuk memberikan sumbangsih nyata dalam mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan Indonesia, maka sekelompok mahasiswa Islam dikalangannya dan masyarakat
untuk seterusnya menjadi bahagian utuh dari semangat mengisi kemerdekaan
dan pembangunan bangsa.
Semangat itulah yang memuncak dan meledak menjadi kenyataan sebagai suatu
pilihan cerdas untuk menyatukan seluruh potensi mahasiswa Islam di Medan dan
organisasi tersebut haruslah mampu menampung pikiran-pikiran yang inovatif
dalam segala bidang kehidupan yang dinapasi Islam.
Dan semangat itupun tidak akan mungkin terselenggara secara baik jika
negara Republik Indonesia dalam kekacauan, rakyatnya melarat dan bodoh
pendidikannya hanya untuk dikalangan tertentu dan ajaran Islam hanya dapat
dilihat dan juga diamalkan secara parsial, maka organisasi ini harus mampu
mempertahankan pemahaman dan penghayatan ajaran Islam khususnya dikalangan
masyarakat umumnya.
Proses
Berdirinya HMI di Medan
Pikiran diataslah yang mempertemukan 3 (tiga) orang mahasiswa ketika itu
asyik dan serius mendiskusikannya serta membicarakannya kemudian dengan
teman-teman yang lain. Seorang diantaranya yakni O.K. Rahmat Bakri (pada
tulisan batu nisan beliau tidak ada kata “Bakri”), ketika berada di Jakarta,
dia menghubungi beberapa temannya yang kebetulan sudah bersatu/masuk dalam
wadah organisasi HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan kemudian meminta banyak
informasi tentang HMI kepada Deliar Noer, yang ketika itu sebagai
aktivis HMI. Akhirnya O.K. Rachmat menulis surat kepada teman-temannya di
Medan, bahwa telah ada wadah yang menampung semangat mereka, yaitu Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI).
Sekembalinya O.K. Rahmat dari Jakarta, pada suatu sore hari pertengahan
bulan Mei 1952 di rumah orang tuanya Jl. Padang Bulan, O.K. Rahmat (mahasiswa
Fakultas Hukum Perguruan Tinggi Islam Indonesia- sekarang Universitas Islam
Sumatera Utara), Ahmad Supomo (mahasiswa tingkat I pada kursus Dinas C angkatan
I), dan Amir Husin Nasution (mahasiswa tingkat I Fakultas Kedokteran
USU) bersepakat teguh mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Medan.
Setelah menghubungi teman-teman lainnya, bersepakat atas didirikannya
HMI, maka pada tanggal 10 November 1952 jam 09.00 waktu Sumatera Utara
bertempat di Aula PTII (sekarang UISU), Jl. Sisingamangaraja No. 2A Medan
dengan acara minum pagi sambil makan peyek, diproklamirkanlah berdirinya
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Medan. Pertemuan dihadiri oleh 15 orang Mahasiswa/I
PTII (UISU) KDC, dan kursus B-1, karenanya pula dengan jumlah anggota kurang
dari 25 orang , baru hanya dapat didirikan HMI Komisariat Medan/Sumatera Utara.
Kepengurusan HMI di Medan ini adalah HMI pertama di luar pulau Jawa, sekaligus
juga titik api awal fase pertumbuhan dan perkembangan HMI.
Beberapa minggu kemudian, tepatnya pada forum Konferensi HMI di Jakarta tanggal
26-28 Desember 1952, Komisariat HMI Medan/Sumatera Utara mengajukan diri untuk
dinyatakan sebagai Cabang HMI karena telah memungkinkan persyaratan
konstitusionalnya.
Setelah mendapat rekomendasi/pengesahan sebagai HMI Cabang Medan untuk
masa kerja 1953-1954 sebagai berikut :
Penasehat: Bapak Muda
Siregar,
Bapak Dr.
Achmat Sofyan,
Bapak Mr.
Abdul Hakim,
Bapak H.
Adnan Lubis dan, Bapak Overst A. Tholib.
Pengurus Harian:
O.K.
Rahmat (Ketua
Umum), Achmat
Soepomo
(Ketua I), T. Hamid
(Ketua II), Amir Husin Nasution (Sekretaris I), Yusuf Hanafiah (Sekretaris II), Agus Herman (Bidang Keuangan), Maladin
Ma’arif
(Bidang Penerangan), Arsyad R. Saudin (Bidang Olahraga), Abdul
Halim Nasution
(Bidang Olahraga), Amiruddin Nasution (Bidang Pendidikan), Mawardi
Noor (Bidang
Kemasyarakatan), dan Yusra Aloan Nasution (Bidang Keputrian).
Semangat dan aktivitas Pengurus HMI Cabang Medan mendapat
dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun perguruan tinggi, seperi Bahrum
Djamil (salah satu pendiri
Yayasan UISU, menjabat sebagai Ketua Yayasan UISU).
Usaha kegiatan yang diselenggarakan ketika itu adalah mengadakan komunikasi
dan kerja sama dengan sesama mahasiswa Islam sekaligus memperkenalkan HMI, juga
mengadakan ceramah-ceramah dan diskusi yang semakin lama menadapat sambutan
dari kalangan mahasiswa, pemuda, aktivis, cerdik pandai dan cendikiawan. Karena
disamping menampilkan pembicara-pembicara yang berbobot
dan juga ahli dan materi-materinya (materi diskusi-penyi) menarik dan juga relevan dengan perkembangan
ilmu dan Islam serta mampu menjawab gejala dikalangan masyarakat dan
pendidikan. Hal ini membuat HMI menjadi bahagian yang tak terpisahkan andilnya
dan perannya meningkatkan kualitas dan citra perguruan tinggi di masyarakat dan
kalangan mahasiswa.
Pemrakarsa dan Pendiri HMI di Medan, yaitu: O.K. Rahmat, Ahmad Soepomo, T. Hamid, Amir Husin Nasution, H. M. Yusuf Hanafiah, Agus Herman, Maliddin Ma’arif, Arsyad, Abdul Halim Nasution, Mawardi Noor, Yusra Aldan Nasution, Mahdar Nadjib, Mustafa Abu Bakar, Abdul Halim Lubis, Cut Ahmad, dan Munir
Kaamin
HMI Cabang Medan sudah dua kali menjadi tuan rumah
Kongres HMI. Pertama Kongres V HMI, pada tanggal 24 s/d 31 Desember 1957 dan
pertama kali diluar pulau Jawa, waktu itu diketuai oleh O.K. Rahmat. Kedua
Kongres XV pada tanggal 21 s/d 30 Mei 1983, yang ketua pelaksananya adalah Ir.
Ludhy Awaluddin dibawah naungan Ketua Umum HMI Cabang Medan Periode 1983-1984,
M. Zahrin Piliang.
Nama-Nama
Ketua Umum HMI Cabang Medan hingga periode sekarang :
A.
Hasil Musyawarah
Anggota
1.
O.K. Rachmat (1952-1954)
dan (1954-1955)
2.
H.S. Mahyuddin (1955-1956)
3.
Gading Hakim (1956-1957)
4.
M.Y. Hanafiah (1957-1958)
5.
M.Yujar Siregar (1958-1959)
6.
Said Hasan/Habibah
Hanum (1959-1960)
7.
Suhaimi Harun (1960-1961)
B.
Hasil Konfrensi Cabang
8.
Umaruddin (1961-1962)
9.
M.Thaib Tahir
(1962-1963) dan (1963-1964)
10.
Bachtiar Fanani Lubis (1964-1965)
11.
Zakaria Siregar (1965-1966)
dan (1966-1967)
12.
Zainuddin Tanjung
(1967-1968) dan (1968-1969)
13.
Bactiar Chamsyah (1969-1970)
14.
T. Marzuki Yakub
(1970-1971)
15.
Amanuddin (1971-1972)
16.
Azasky (1972-1973)
17.
Husni Husein (1973-1975)
18.
Chaidir Siregar
(1975-1977)
19.
Amir Syarif Siregar (1977-1978)
20.
Harmon Mawadi
(1978-1979)
21.
Ludhi Awaluddin Tayeb (1979-1980)
22.
Ghazali Husni (1980-1981)
23.
Med. Abidiansyah (1981-1982)
24.
M. Zahrin Piliang (1982-1984)
25.
Syuai’bun Manurung (1984-1985)
26.
Annur Parlindungan (1985-1986)
27.
Azwirman Lubis (1986-1987)
28.
Irgan Chairul Mahfiz (1987-1988)
29.
Wahid Khusyairi (1988-1989)
30.
Sugih Permono (1989-1991)
31.
Isfan Dahrian
(1992-1993)
32.
Ucok Roufdy (1993-1994)
33.
Riswan Hanafy
(1994-1995)
34.
Ahmad Sani (1995-1997)
35.
Wahyu Triono (1997-1999)
36.
Syamsul Qomar (1999-2000)
37.
Agusli Matondang (2000-2001)
38.
Tengku Nurzehan
(2001-2003)
39.
M. Fauzi SRG
(2003-2005)
40.
Bahmid Pulungan
(2005-2007)
41.
Ranu Putra (2007-2009)
42.
Dedy Andika (2009-2010)
43.
Hendra Hidayat
(2010-2013)
44.
Mirza Zamzami (2013-2014)
45.
Mustafa Habib
(2015-2016)
46.
Angga Syaputra
(2017-2018)
Ket. gbr: Gedung Lama HMI Cabang Medan
No comments:
Post a Comment