HMI-KAHMI Berbahagia, HMI-KAHMI Berduka - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Saturday, 18 November 2017

HMI-KAHMI Berbahagia, HMI-KAHMI Berduka


YakusaBlog- Tentunya dua hari belakangan ini menjadi hari yang sangat berbahagia dan bersejarah bagi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni HMI (KAHMI). KAHMI saat ini sedang melakukan Musyawarah Nasional (Munas) X KAHMI di Medan. Suatu menjadi kebahagiaan bagi warga insan cita sendiri, karena di momen ini (Munas), warga insan cita dapat bertemu dari Sabang hingga Merauke, di arena Munas KAHMI.

Kebahagiaan HMI-KAHMI (baca: warga insan cita) bukan hanya itu saja, beberapa hari belakangan, tepatnya pada saat pemberian penghargaan negara oleh Presiden Jokowi kepada Alm. Lafran Pane (Pendiri HMI) sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia. Penghargaan tersebut, menjadi suatu bukti bahwa hari ini, eksistensi warga insan cita di Indonesia sangat diperhitungkan.

Ada yang datang tentu pula ada yang pergi. Kebahagiaan ini pun terasa berkurang. Berkurang dalam artian kata bukan tidak mensyukuri nikmat yang diberikan Allah Swt. kepada warga insan cita. Akan tetapi, di dalam momen kebahagiaan warga insan cita saat ini, kita mendapat duka cita yang datang dari negara Australia, yaitu atas meninggalnya salah satu tokoh penting di negara ini yang lahir dari rahim HMI. yaitu, Djohan Effendi.

Di katakan tokoh penting di Republik ini karena ia bagain daripada sahabat dari mantan Presiden RI, Abddurrahman Wahid (Gus Dur). Semasa Gus Dur menjadi Presiden RI, Djohan Effendi menjadi Sekretaris Negara, tahun 2000-2001.

Selain pernah menjadi Sekretaris Negara, ia juga pernah menjadi: Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Agama (1998-2000), Staf Khusus Sekretaris Negara dan Penulis Pidato Presiden (1978-1995), Peneliti Utama Departemen Agama (sejak 1993), Staf Pribadi Menteri Agama (1973-1978), Staf Sekretaris Jenderal Departemen Agama Jakarta (1972-1973), dan Pegawai Departemen Agama Amuntai, Kalimantan Selatan (1960-1962).

Djohan Effendi lahir di Kandangan, Hulu Sungai Selatan-Kalimantan, 1 Oktober 1939, dan tutup usia umur 78 tahun, 17 November 2017, di Rumah Sakit Geelong, Australia.

Ia salah satu tokoh yang kontroversial di Indonesia karena beberapa gagasan dan pemikirannya, sama hal seperti Nurcholish Majid (Cak Nur). Akan tetapi, walau sering di sebut sebagai tokoh plularisme dan liberalisme di Indonesia, ia tetap dipercaya oleh pemerintahan era Gus Dur, dan dipercaya sebagai Ketua Dewan Pengurus ICR (Indonesia Conference on Religion dan Peace), suatu organisasi berbadan hukum yayasan yang bersifat independen, non-pemerintahan, non-sekretarian, dan non-profit. Organisasi ini didirikan oleh tokoh-tokoh lintas agama yang bertujuan memperluas dialog keagamaan, humanis dan demokratis dengan paham pluralis.

Sejak bermahasiswa, ia aktif di HMI Cabang Yogyakarta. Gagasan-gagasannya yang progresif di HMI sering dianggap kotroversi. Di HMI juga, ia bersama sahabatnya, Dawam Rahadjo dan Ahmad Wahib membentuk fraksi sendiri. Mereka pun dituduh sebagai kelompok dari Partai Sosialis Indonesia (PSI). Jika kita sejenak membaca Catatan Harian Ahmad Wahib, yang catatan harian tersebut langsung disusun dan disunting kemudian diberi judul Pergolakan Pemikiran Islam, oleh Djohan Effendi dan Ismet Natsir, disana beberapa kali disebutkan nama Djohan Effendi oleh Ahmad Wahib.

Semasa ber-HMI lah pemikiran-pemikirannya terbentuk, walau pada akhir-akhirnya ia lebih cenderung kepada pemikiran yang dianggap terlalu pluralis dan liberalis. Dinamika intelektual Djohan terbentuk bersama Ahmad Wahib ketika mereka aktif dalam kajian-kajian keilmuan, ia ikut membantu Ahmad Wahib dalam kelompok studi yang bernama Limited Group. Dari kelompok studi ini menghasilkan tokoh-tokoh pemikir yang sangat berpengaruh di Indonesia.


Ia banyak dicintai oleh rakyat Indonesia, bukan hanya dari kalangan umat Islam tapi dari non-muslim juga. Sebagai manusia biasa, kelebihan dan kekurangan tentunya ada pada manusia. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah Swt. dan segala dosa-dosanya diampuni Allah Swt.[]

Sumber data: (a) Buku Pergolakan Pemikiran Islam. (b) Wikipedia. (c) Madinaonline

Penulis: Ibnu Arsib
Instruktur HMI Cabang Medan

Ket.gbr: Djohan Effendi
sumber gbr: https://foto.tempo.co/

No comments:

Post a Comment