Anggota HMI Harus Utamakan Akhlak Dalam Berorganisasi - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Wednesday, 1 November 2017

Anggota HMI Harus Utamakan Akhlak Dalam Berorganisasi


YakusaBlog- “Tidaklah Aku diutus menjadi seorang rasul, melainkan untuk memperbaiki Akhlak manusia.” Demikian sabda Muhammad Saw. “Membina pribadi Muslim untuk mencapai aqhlaqul karimah.” Demikian pula tertuang dalam salah satu Usaha Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diatur oleh pasal 5 ayat (1) Anggaran Dasar HMI (AD HMI).

HMI adalah suatu wadah yang diisi oleh mahasiswa-mahasiswa Islam (anggota HMI) dan organisasi yang berazaskan Islam, sudah seharusnya (wajib) menjadikan ajaran-ajaran Islam sebagai landasan berpikir dan bergerak. Sabda Rasulullah Saw. yang kita sebutkan di atas, pun kiranya menjadi motivasi anggota HMI dalam beraktivitas di HMI dan di luar HMI.

HMI begitu terkenal dengan keintelektualannya, sehingga terkadang tidak terkontrol sehingga sebahagian terjerumus ke dalam ranah yang salah. Anggota HMI terkadang terlalu mengutamakan rasio dan bahkan terpengaruh cara berpikir yang materialistis sehingga mengakibatkan anggota HMI bersikap hedon dan pragmatis. Ada kesalahan dalam memaknai keintelektualan tersebut. Keintelektualan dimaknai secara sempit, hanya diukur dengan kecerdasan akal, tidak diukur dengan perbuatan amal baik.

Tidaklah salah memang kita sebagai seorang anggota HMI yang notabenenya sebagai seorang mahasiswa (kaum intelektual) terus mempertajam ilmu pengetahuan dan daya pikir kita. Akan tetapi, jangan sampai kita melupakan atau menyampingkan suatu akhlak mulia (aqhlakul karimah). Seharusnya ilmu dan kecerdasan yang kita peroleh dapat memperkuat akhlak kita dalam berorganisasi.

Akhlak Islam menganjurkan bahwa cita-cita hidup kita semata-mata adalah untuk mencari kemuliaan di mata Allah, yang dengan demikian kemuliaan di mata sesama manusia juga akan kita dapatkan. Pun kiranya di HMI, kita mencari kemuliaan di mata Allah Swt. bukan kemuliaan di mata pejabat.

Jika kita melahit kondisi anggota-anggota HMI saat ini, banyak sekali yang telah melanggar akhlak Islam. Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat contohnya, di sekitar kita, masih ada anggota-anggota HMI yang melanggar akhlak kepada Allah Swt. Misalnya, Allah Swt. memerintahkan kita untuk shalat, akan tetapi anggota HMI melanggar perintah Allah Swt. tersebut dengan berbagai alasan ini dan itu. Kemudian, akhlak sesama anggota, terus kita temukan anggota-anggota HMI yang saling memburuk-burukkan, padahal itu sama saja menggigit jarinya sendiri.

Dalam aktivitas ber-HMI, masih banyak anggota-anggota HMI tidak berakhlak dengan “mengangkangi” aturan main ber-HMI. Banyak anggota HMI lebih patuh pada “perseorangan” dibanding patuh pada azas HMI (Islam) dan aturan organisasi HMI. Hal ini membuktikan bahwa, anggota-anggota HMI masih lemah akhlaknya.

Untuk merealisasikan usaha-usaha HMI (pasal 5 AD HMI) dalam membina pribadi Muslim untuk mencapai aqhlaqul karimah dan untuk mencapai tujuan HMI (pasal 4 AD HMI) , setiap anggota HMI harus mengetahui bagaimana berakhlak yang Islami dan mempraktekkannya dalam aktivitas sehari-hari.

Akhlak mulia harus menjadi prioritas utama bagi anggota HMI, baik hubungan secara vertikal (hablumminallah), secara horizontal (hablumminannas wa hablumminal’alam). Maksudnya berakhlak baik kepada Allah Swt. dengan menjalankan perintah-Nya juga menjauhi segala larangan-Nya, dan berakhlak baik kepada sesama anggota HMI, masyarakat, dan kepada lingkungan sekitar.[]

Penulis: Ibnu Arsib
Instruktur HMI Cabang Medan

Ket.gbr: Net/Ilustrasi

Baca juga:

No comments:

Post a Comment