HMI Cabang Yogyakarta Raya & Komitmen Perkaderan - Yakusa Blog

Yakusa Blog

Mewujudkan Komunitas Intelektual Muslim

Thursday, 28 September 2017

HMI Cabang Yogyakarta Raya & Komitmen Perkaderan

                               Foto: Abdul Rais Abbas

YakusaBlog- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Organisasi terbesar dan tertua di Indonesia, merekam banyak cerita dan potret sejarah masa lalu. Cerita panjang yang dilaluinya dari awal konsolidasi Organisasi hingga kini merupakan suatu capaian yang luar biasa, capain itu bukan bergerak maju tanpa alasan, tapi senantiasa diiringi dengan kerja-kerja organisasi yang kuat, matang dan masif. Kerja-kerja organisasi yang menitibberatkan pada proses perkaderan dan perkaderan. Yakni, dikader berkader dan mengkader. Wajar bila ayahanda Lafran Pane dulu pernah berujar bahwa yang membedakan kita Hmi dengan Organisasi lain ialah Perkaderan. Ungkapan Ayahanda Lafran Pane itu memiliki makna yang luas dan dalam bahwa ternyata Hmi tetap bertahan hingga kini ialah perkaderannya. Maka jelas bahwa ber-Hmi itu tidak mudah, tapi senantiasa berproses, berkader dan mengkader untuk sesuatu yang layak dan patut diperjuangkan yakni kemanusian, keadilan dan kebenaran yang diperuntukkan untuk tercapainya kemaslahatan Ummat dan Bangsa didunia dan akhirat.

Proses perkaderan menjadi kunci utama bertahan dan eksisnya suatu organisasi, ketika ada organisasi yang menganggap remeh dan mengabaikan proses perkaderan ialah kesalahan besar, bila kesalahan itu dibiarkan dan berlarut secara terus menerus, tinggal menunggu waktu dan giliran ditelan oleh semangat zaman. Membunuh semangat zaman Sama halnya dengan melawan hukum alam dan sejarah, sebab sejarah itu dinamis. Kedinamisan meniscayakan gerak maju kedepan bukan diam dan jalan di tempat. Dengan demikian menghijau hitamkan kampus-kampus yang belum ada Hmi-Nya ialah gerak sejarah Himpunan, maka deklarasi Hmi Cabang Yogyakarta Raya 5 Februari 2012 merupakan Gerak Sejarah HMI dan kedinamisan Himpunan yang tidak bisa dibendung. Kecuali gerak sejarah dan waktu itu sendiri. Bukan tak mungkin ketika suatu organisasi hanya sibuk dengan persoalan internalnya yang tidak produktif dan berkesudahan maka tinggal menunggu waktu dan giliran, akan tegantikan atau digilas oleh zaman.

Sejarah terus berjalan dan bergerak maju kedepan, membiarkan HMI Cabang Yogyakarta Raya terkatung-katung pada dilema antara diakui atau tidak, legal atau ilegal menjadi momok yang mengkhawatirkan, sama halnya dengan membatasi ruang bergerak dan perkaderan kita untuk melebarkan sayap dalam menghijau hitamkan kampus-kampus yang belum ada Hmi-nya di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sementara disisi lain kita terjebak pada persoalan internal yang tidak berkesudahan lalu membiarkan organisasi ektra lain untuk menguasai kampus-kampus yang ada di Bantul. Meskipun ihtiar perkaderan kami belum dianggap, dicurigai dan diakui sebagai bagian dari mereka. Tapi kami sudah terlanjur memilih, cinta dan komitmen terhadap Himpunan.

Bahwa sekali Hmi Jogja Raya tetap Jogja Raya. Sekali Hmi Cabang Yogyakarta Raya ialah ungkapan kecintaan sekaligus Komitmen tanpa batas, Komitmen pada himpunan diwujudnyatakan dalam mengawal, mengkader dan menghijau-hitamkan kampus-kampus di Bantul selama Lima Tahun Terakhir. Waktu, tenaga dan pikiran dikorbankan hanya untuk tumbuh kembangnya komisariat dan dinamika dikampus-kampus di Wilayah Kabupaten Bantul. Terhitung dari 2012 Hingga 2017 ini suda ada sekitar sepuluh kampus yang sudah cukup berhasil kami garap ( 2 Komisariat di Kampus Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), 1 Komisariat di Institut Teknologi Yogyakarta (ITY) dan 1 persiapan, 1 Komisariat di Universitas Janabadra (UJB), 1 komisariat Gabungan ahmad wahib, Stikes Alma ATA), 1 komisariat di Uniersitas Respati Yogyakarta (Unriyo) dan beberapa Stikes terdekat lainya. Itulah sedikit ihtiar kami untuk membantu melebarkan sayap dan mengibarkan bendera Hijau-Hitam di kampus-kampus yang kebetulan belum sempat dijangkau dan digarap oleh teman-teman dari Cabang Yogyakarta (Kota) dan Bulaksumur (Sleman). Setidaknya itulah gambaran singkat kami, dalam rangka menjaga, merawat dan melanjutkan cita-cita luhur Ayahanda Lafran Pane dulu. Yakni perkaderan-Perkaderan dan Perkaderan.

Yogyakarta secara geografis memilki 4 kabupaten dan 1 kabupaten kota, yakni kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan kabupaten Kulon Progo, diantara keempat kabupaten dan satu kota tersebut, tersebar berbagai macam universitas dan sekolah tinggi di 3 kabupaten kota, Sleman, Kota Yogya dan Bantul. Dari masing-masing kabupaten dan kota ini memiliki daya tawar dan nilai lebih ditengah-tengah masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di kota budaya ini, ada yang mengatakan bahwa DIY atau Jogja itu Indonesia mini (Kecil), hampir semua ras, etnis agama, budaya dan beragam perbedaan lainya ada di kota ini. Begitupun organisasi mahasiswa. Hampir semua elemen pergerakan dan organisasi mahasiswa semua ada disini, dari yang kanan, tengah, kiri hingga yang tak berlebel semua ada disini.

Dari beragam macam organisasi dan lintas gerakan yang ada ini ketika kita kalah star dalam berjuang mengkader dan mencari basis dikampus-kampus yang begitu banyak. Maka kita akan ditinggalkan dengan teman-teman gerakan lain yang lebih masif, konsisten dan progresif. Sudah saatnya kita menyatukan pikiran dan kekuatan untuk membesarkan HMI di DIY yakni Hmi Bulaksumur dengan basis yang ada di Sleman, Hmi Yogyakarta dengan kampus-kampus yang ada di kota dan Yogyakarta Raya di kabupaten Bantul. Dengan demikian bukan tak mungkin di lima tahun ke depan HMI akan memanen masa jayahnya seperti dulu. Wawlahualam.[]

Penulis: Abdul Rais Abbas 
Kabid PTKP HMI Cabang Jogja Raya

No comments:

Post a Comment