YakusaBlog- Bangsa ini sudah cukup
dengan keterpurukan. Untuk bisa bangkit kembali tidak hanya cukup dengan
sebatas citra semu. Citra semu yang merupakan produk dari komunikasi politik yang
mempunyai tujuan bagaimana untuk bisa menarik simpati rakyat agar memilih para
calon calon pemimpin ketika berlangsungnya kontestasi pesta demokrasi.
Bangsa ini membutuhkan
Sosok yang bisa dijadikan teladan tanpa kedok, yang dibutuhkan adalah mempunyai
kesungguhan hati dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan
pribadi dan kelompok. Sudah terlalu lama bangsa ini merindukan kehormatan
sebagai bangsa yg kuat dan berintegritas. Sehingga tidak mudah lagi ‘didikte’ oleh
Asing.
Politik harus bisa
memanusiakan-manusia. Politik harus bisa menjamin keadilan sosial untuk seluruh
rakyat Indonesia. Politik harus menjamin kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Politik harus bisa mengatasi ketimpangan-ketimpangan sosial yang hari ini masih
banyak dirasakan oleh rakyat. Politik harus bisa membantu rakyat miskin yang
dalam kesehariannya merasakan kelaparan. Politik harus bisa menegakkan hukum dengan
seadil-adilnya tanpa melihat suku,
agama, ras dan golongan. Politik harus bisa menyelamatkan kaum yang
tertindas yang hari ini termarjinalkan dan mengalami diskriminasi. Politik harus bisa menciptakan dan melahirkan
para generasi penerus bangsa yang cerdas, berkualitas, kompeten, transformatif,
hebat, tangguh dan inovatif. Politik
harus mengajarkan dan menerapkan kesetaraan (sama rata) ketika rakyat belum makan, pemimpinpun tidak
boleh makan. Politik harus bisa menuntaskan
tingkat pengangguran yang hari ini semakin meningkat di Indonesia.
Dan seluruh persoalan
itu semua, adalah merupakan tugas dan tanggung jawab negara. Pemerintah, baik eksekutif
ataupun legislatif selaku pemegang amanah yang telah diberikan oleh rakyat. Dan
tentunya amanah itu harus dijalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa
yang diamanatkan oleh Undang-Undang dan Pancasila.
Pemerintah bertugas
untuk melayani seluruh rakyat dengan baik dan maksimal. Pemerintah juga
berfungsi untuk memiliki kemampuan yang mumpuni dalam menyelesaikan krisis multi
dimensional yang hari ini kita derap. Pemerintah harus selalu menyajikan apa
yang menjadi kebutuhan masyarakat. Karena sesungguhnya itu semua merupakan
tugas dan kewajiban negara secara ideal.
Apabila suatu negara atau
pemerintah tidak bisa menyelesaikan seluruh persoalan-persoalan yang tengah
kita derap. Maka saya katakan negara ini
telah gagal dalam mengemban amanah rakyat dan sudah sepatutnya rezim pemerintah
yang seperti itu harus segera di bubarkan, karena tidak bisa menjalankan tugas
dan fungsinya secara baik.
Untuk itu sudah saatnya
kader HMI merapatkan barisan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai
pemberdaya dan pembawa perubahan. Mendorong lingkaran kekuasan baik kekuatan
eksekutif maupun kekuatan legislatif yang tidak pro-rakyat. HMI harus menjadi aktor
dan lokomotif dan juga mempunyai peranan sebagai penyambung lidah rakyat,
menyampaikan apa yang menjadi aspirasi-aspirasi seluruh rakyat, serta menjadi
jembatan advokasi atas kebijakan pemerintah dan negara yang tidak pro terhadap
rakyat.
Menjadi Social of Control yang mengingatkan,
apabila ada pemerintah yang lupa akan janji- janjinya saat kampanye dan lupa
akan rakyatnya. Kader HMI harus mampu mendorong pemerintah yang lambat dalam proses
pembangunan.
Apa yang dikatakan oleh
Jenderal Sudirman bahwa HMI bukan hanya sekedar Himpunan Mahasiswa Islam,
tetapi HMI juga merupakan Harapan Masyarakat Indonesia. Sudah sepatutnya itu semua kita jadikan motivasi,
untuk tetap bangkit, tetap komitmen dan
konsisten dalam memperjuangkan rakyat dan hadir di tengah-tengah masyarakat
sebagai pembawa solusi. Sehingga apa yang menjadi cita-cita rakyat bisa
diwujudkan oleh seluruh kader HMI.
Apabila kader HMI
melakukan peranan itu semua terhadap bangsa,
maka keberadaan organisasi HMI
akan diakui oleh masyarakat. Karena
hadirnya HMI telah memberikan manfaat yang konkret terhadap rakyat. Sehingga rakyat akan terus menaruh harapan
kepada organisasi HMI, sebagai organisasi
yang pro-rakyat dan progresif revolusioner.
Citra baik dan integritas
organisasi HMI harus tetap kita jaga bersama-sama. Dengan mensinergitaskan antara ucapan dengan perbuatan dan juga
menyelaraskan antara konsepsi dengan tindakan. Sehingga tagline HMI sebagai kader umat dan bangsa menjadi sebuah konsepsi
atas kebulatan HMI dalam membangun pondasi bangsa dan demi mewujudkan masa depan
bangsa lebih baik.
Sebagai kader HMI jangan
pernah berhenti berjuang untuk rakyat. Jangan pernah berhenti untuk menegakkan
keadilan. Jangan pernah berhenti untuk berkarya. Jangan pernah berhenti untuk
memberantas korupsi yang kian merajalela. Jangan pernah berhenti untuk
memberantas Narkoba, yang telah menghancurkan generasi penerus dan tunas-tunas
muda bangsa. Dan jangan pernah berhenti untuk memberikan oto kritik terhadap negara
dan pemerintah. Tetap berjuang dan istiqomah
di jalan Allah.
Yakinkan Dengan Iman
Usahakan Dengan Ilmu
Sampaikan Dengan Amal
Yakin Usaha Sampai.
Penulis: Taufan Rizkiani
Ketua Bidang PTKP HMI Cabang Purwakarta
Baca juga:
No comments:
Post a Comment